![]() |
| Wawali saat pimpin rakor banjir |
Wakil Wali (Wawali) Kota Bima, Feri Sofiyan ingatkan seluruh OPD
untuk siaga penuh menghadapi cuaca ekstrim di Tahun 2025 sampai awal tahun 2026
mendatang.
Itu disampaikan Feri Sofiyan saat memimpin rapat koordinasi
(rakor) kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir yang digelar di Ruang
Kerja Wakil Wali Kota Bima, Selasa, (11/11/2025).
Rapat tersebut dihadiri PJ Sekretaris Daerah Kota Bima, Asisten,
Kalak BPBD, Kepala Dinsos, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Damkar,
Inspektur Inspektorat, Kepala Dinas DLH Kota Bima, Kepala Dinas PUPR Kota Bima
serta camat se-Kota Bima.
Dalam rapat tersebut, Pj. Sekretaris Daerah Kota Bima melaporkan
bahwa sebelumnya jajaran perangkat daerah telah melakukan pertemuan untuk
memperkuat sistem dan proses penanganan banjir. Sejumlah langkah telah
disiapkan, termasuk pembagian tugas lintas sektor sesuai Peraturan Wali Kota.
BPBD ditetapkan sebagai koordinator utama dalam penanganan bencana.
“Aspek koordinasi ini sangat penting, mengingat banjir sering
kali terjadi pada malam hari. Seperti tahun sebelumnya, kita kembali membuka
dapur umum di BPBD, dengan Dinas Sosial bertugas mendistribusikan makanan. Kita
juga perlu menyiapkan zona distribusi serta memperbaiki sistem yang belum
optimal,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Bima Fery Sofiyan SH, dalam arahannya
menegaskan bahwa menghadapi cuaca ekstrem di akhir tahun 2025 hingga awal 2026,
seluruh perangkat daerah harus berada dalam kondisi siaga penuh.
“Penanganan banjir bukan hanya soal niat dan tekad, tapi
kesiapan nyata perangkat daerah. Mulai dari logistik, sarana-prasarana, hingga
sumber daya manusia harus disiapkan sejak dini agar saat kejadian, kita bisa
langsung bergerak cepat,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya menghimpun seluruh potensi
yang ada di BPBD, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya. “Kita harus
mencari solusi terbaik dalam melayani masyarakat terdampak. Siapkan mobil
tangki, air bersih, dan kebutuhan logistik. Susun langkah strategis dan daftar
kebutuhan utama yang harus tersedia,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bima menyampaikan bahwa kesiapan
BPBD sudah mencapai tahap matang, termasuk pembangunan posko besar di kantor
BPBD. Namun, ketersediaan logistik dapur umum masih terbatas dan perlu segera
dilengkapi. “Laporan dari kelurahan sangat penting untuk mengetahui kondisi
masyarakat terdampak. Sistem komando akan melibatkan TNI dan Polri,” jelasnya.
Kepala Ketahanan Pangan Kota Bima juga melaporkan kesiapan stok
beras sebanyak 20 ton, sementara Kepala Dinas Sosial menyebutkan bahwa pihaknya
telah menyiapkan satu unit mobil tangki, bantuan sosial berupa 100 dus mi instan,
minyak goreng, 20 dus makanan siap saji, lebih dari satu ton beras, dua dapur
umum, serta tenda, kasur lipat, dan selimut bagi warga terdampak.
Dari hasil rakor, disepakati dua titik dapur umum utama,
masing-masing di Kantor BPBD dan Dinas Sosial. Dinas Pemadam Kebakaran juga
memastikan kesiapan satu unit mobil tangki serta kebutuhan logistik untuk
anggota.
“Untuk penanganan banjir tahun 2025, seluruh OPD harus siap
bersinergi. Tim kaji cepat harus bekerja bersama lurah dan camat untuk
melaporkan jumlah warga terdampak secara real time,” tegas Wakil Wali Kota.
Di akhir rapat, beliau menginstruksikan agar status siaga
bencana segera diberlakukan. “Bangun tenda di setiap wilayah rawan, tentukan
titik evakuasi, dan pastikan semua tahapan dijalankan sesuai SOP. BPBD sebagai
koordinator utama harus berkoordinasi dengan seluruh lurah untuk memperbarui
data warga terdampak. Semoga langkah kita hari ini dapat meminimalisir dampak
banjir di Kota Bima,” tutupnya.(red)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.