![]() |
Ilustrasi |
Untuk informasi, musim kemarau terjadi sejak April 2025 dan kini mulai menimbulkan dampak serius di Kota Bima. Berdasarkan data BPBD Kota Bima, dari total 41 kelurahan, kelurahan yang terdampak kekeringan, yaitu Kelurahan Dara, Tanjung, Melayu, Pane, Panggi, dan Rontu.
Kepala BPBD Kota Bima Gufran mengungkapkan, kebutuhan air bersih warga meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hampir setiap hari, masyarakat dari kelurahan terdampak mengajukan permintaan suplai air bersih.
“Sejak April kekeringan sudah mulai dirasakan. Namun beberapa bulan terakhir, permintaan air bersih dari warga semakin sering, sehingga kami harus melakukan droping setiap hari,” jelasnya, Kamis 14 Agustus 2025.
Menurut Gufran, pendistribusian air bersih dilakukan oleh BPBD Kota Bima dengan melibatkan sejumlah instansi dan pihak terkait, di antaranya Dinas Sosial, Bank NTB, Bagian Umum Setda, Damkar, Polri, dan Brimob.
Selain memenuhi kebutuhan warga Kota Bima, sumber air yang tersedia di BPBD juga turut disuplai untuk wilayah Kabupaten Bima.
“Air dari sumber BPBD bahkan diambil langsung oleh Polres Bima dan Bank NTB Cabang Woha untuk membantu warga di daerah mereka,” ungkap Gufran.
Ia berharap, seluruh pihak terus bersinergi mengantisipasi dampak kekeringan yang diprediksi akan berlanjut hingga akhir musim kemarau.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih dan menjaga sumber-sumber air yang ada,” pungkasnya.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.