Pj Wali Kota Bima, HM Rum saat hadiri rakor vicom dengan Mendagri |
Kegiatan yang berlangsung di ruang Rapat Wali Kota selasa
(2/1/2024) tersebut, dihadiri oleh Sekda Kota Bima , Inspektur , Asisten II ,
Kepala Bapedda , Kepala BPKAD , Kadis Koperindag , Kadis Kominfotik , Kadis
Pertanian , Kadis PUPR , Kadis Perikanan , Kadis Ketahanan Pangan , Kadis
sosial , kadis Tenaga Kerja dan Kabag Ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri RI, Tito
Karnavian, menyampaikan kepada seluruh stakeholder untuk terus fokus
dalam penanganan inflasi .
Dalam penyampaiannya Tito Karnavian menjelaskan, bahwa isu yang
dihadapi saat ini adalah tentang lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan
pangan.
Salah satu isu yang dihadapi Indonesia terkait gejolak inflasi
adalah fluktuasi harga komoditas, seperti minyak dan pangan, yang dapat memicu
kenaikan harga secara signifikan.
Karena dapat berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan
stabilitas ekonomi. Selain itu, kebijakan moneter dan fiskal yang tidak tepat
juga dapat menjadi faktor penyebab inflasi yang tinggi.
Upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang seimbang menjadi kunci dalam mengatasi isu ini.
"Jika kita tidak mengawal isu inflasi ini dengan kebijakan
yang tepat, maka dikhawatirkan akan dapat memicu gejolak politik dan keamanan
terutama menghadapi prosesi pemilu 2024," tegas Mendagri.
Mendagri pun merasa bangga dengan kinerja tim pengendalian
inflasi yang telah dibentuk sampai ke tingkat pemerintah daerah. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita cukup baik, tingkat pertumbuhan
tahunan PDB Indonesia berada di level 50 dari 185 negara di dunia. Meski saat
ini masih ada beberapa daerah yang perlu diperhatikan tingkat pertumbuhan
ekonominya. Saat ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi per provinsi,
NTB adalah daerah dengan kategori pertumbuhan ekonomi terendah
sebesar 1,16%. Tentunya kondisi ini perlu diatensi dengan membuat kebijakan
yang lebih fokus lagi dalam menangani hal tersebut," jelas Tito
Karnavian.
Dari segi laju Inflasi, Indonesia menempati peringkat ke 53 dari
186 negera di dunia. Akan tetapi, Inflasi Indonesia menepati peringkat ke 7
dari 24 negara G20.
Adapun tingkat inflasi di level negara ASEAN inflasi Indonesia
menempati peringkat ke 4 dari 11 negara ASEAN.
"Angka Inflasi Indonesia saat ini sebesar 2,61%. inflasi
kita relatif terjaga dengan baik, diharapkan untuk terus mengupayakan
langkah-langkah terbaik untuk terus menekan angka inflasi", harap Tito
Karnavian.
Penyumbang Utama andil Inflasi Desember 2023 pada Kelompok
Makanan, Minuman, tembakau yaitu Cabai merah sebesar 0,06% Bawang merah 0,04%,
Tomat 0,03%, Beras 0,02%, Telur Ayam Ras 0,02%, Cabai Rawit 0,02%, Daging
Ayam Ras 0,01%, Bawang Putih 0,01%, Minyak Goreng 0,01%, Gula Pasir 0,01%,
Rokok Kretek 0,01%, dan Rokok Putih memiliki andil sebesar 0,01%, pungkas
Kepala BPS Pusat.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.