Notification

×

Iklan

Iklan

Pj Wali KOta Bima Ikuti Rakor Bersama Mendagri, Bahas Pengendalian Harga Pangan

| Rabu, Januari 03, 2024 WIB Last Updated 2024-01-03T12:24:54Z

Pj Wali Kota Bima, HM Rum saat hadiri rakor vicom dengan Mendagri
Kota Bima, JB.- Pj Wali Kota Bima, HM Rum hadiri vicom Rapat Koordinasi (Rakor) masalah pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 yang dipimpi langsung oleh Meneteri Dalam Negeri (mendagri) Tito Karnafian.

 

Kegiatan yang berlangsung di ruang Rapat Wali Kota selasa (2/1/2024) tersebut, dihadiri oleh Sekda Kota Bima , Inspektur , Asisten II , Kepala Bapedda , Kepala BPKAD , Kadis Koperindag , Kadis Kominfotik , Kadis Pertanian , Kadis PUPR , Kadis Perikanan , Kadis Ketahanan Pangan ,  Kadis sosial , kadis Tenaga Kerja dan Kabag Ekonomi.

 

Dalam kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, menyampaikan kepada seluruh stakeholder untuk terus fokus dalam  penanganan inflasi .

 

Dalam penyampaiannya Tito Karnavian menjelaskan, bahwa isu yang dihadapi saat ini adalah tentang lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pangan.

 

Salah satu isu yang dihadapi Indonesia terkait gejolak inflasi adalah fluktuasi harga komoditas, seperti minyak dan pangan, yang dapat memicu kenaikan harga secara signifikan.

 

Karena dapat berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi. Selain itu, kebijakan moneter dan fiskal yang tidak tepat juga dapat menjadi faktor penyebab inflasi yang tinggi.

 

Upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang menjadi kunci dalam mengatasi isu ini.

 

"Jika kita tidak mengawal isu inflasi ini dengan kebijakan yang tepat, maka dikhawatirkan akan dapat memicu gejolak politik dan keamanan terutama menghadapi prosesi pemilu 2024," tegas Mendagri.

 

Mendagri pun merasa bangga dengan kinerja tim pengendalian inflasi yang telah dibentuk sampai ke tingkat pemerintah daerah. Hal ini menyebabkan  pertumbuhan ekonomi kita cukup baik, tingkat pertumbuhan tahunan PDB Indonesia berada di level 50 dari 185 negara di dunia. Meski saat ini masih ada beberapa daerah yang perlu diperhatikan tingkat pertumbuhan ekonominya. Saat ini berdasarkan pertumbuhan ekonomi per provinsi, 

 

NTB adalah daerah dengan kategori pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 1,16%. Tentunya kondisi ini perlu diatensi dengan membuat kebijakan yang lebih fokus lagi dalam menangani hal tersebut,"  jelas Tito Karnavian.

 

Dari segi laju Inflasi, Indonesia menempati peringkat ke 53 dari 186 negera di dunia. Akan tetapi, Inflasi Indonesia menepati peringkat ke 7 dari 24 negara G20.

 

Adapun tingkat inflasi di level negara ASEAN inflasi Indonesia menempati peringkat ke 4 dari 11 negara ASEAN. 

 

"Angka Inflasi Indonesia saat ini sebesar 2,61%. inflasi kita relatif terjaga dengan baik, diharapkan untuk terus mengupayakan langkah-langkah terbaik untuk terus menekan angka inflasi", harap Tito Karnavian.

 

Penyumbang Utama andil Inflasi Desember 2023 pada Kelompok Makanan, Minuman, tembakau yaitu Cabai merah sebesar 0,06% Bawang merah 0,04%, Tomat 0,03%, Beras 0,02%, Telur Ayam Ras 0,02%, Cabai Rawit 0,02%,  Daging Ayam Ras 0,01%, Bawang Putih 0,01%, Minyak Goreng 0,01%, Gula Pasir 0,01%, Rokok Kretek 0,01%, dan Rokok Putih memiliki andil sebesar 0,01%, pungkas Kepala BPS Pusat.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.