Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Selewengkan Iuran Jamsostek, DPC FSBSI Laporkan Manajemen PDAM Bima ke Polisi

| Rabu, Januari 04, 2023 WIB Last Updated 2023-01-04T04:30:42Z
Ketu FSBSI saat laporkan PDAM Bima ke Polisi

Kota Bima -Diduga Selewengkan dan gelapkan dana iuran Jamsostek dan Angsuran Bank, Selasa (3/1/2024) DPC Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) Bima resmi laporkan PDAM Bima ke Polres Bima-Kota.


Ketua FSBSI Bima, Aris Munandar mengatakan,  kami sudah resmi  melaporkan PDAM Bima ke Polres-Bima kota atas dugaan penggelapan dan penyelewengan iuran Jamsostek dan angsuran bank eks karyawan.


Apa yang di laporkan sesuai amanah UU ketenagakerjaan "kami dari serikat buruh sudah melakukan konfirmasi pada pihak jamsostek dan meminta pihak bank BRI Bima untuk print out data tunggakan eks karyawan PDAM ," ungkap Aris.


Diakuinya,  pihaknya sudah mendapatkan bukti dugaan penyelewengan yang di lakukan oleh perusahaan.


Bukan hanya tidak membayarkan iuran peserta jamsostek karyawan yang sebelumnya telah di potong gajinya sebagai bentuk jaminan sosial ketenagakerjaan, tetapi perusahaan juga tidak mendaftarkan karyawannya ke program BPJS, padahal karyawan sudah bekerja kurang lebih 10 tahun dan itu jelas melanggar Undang Undang dan sanksinya adalah pidana.


" Disini saya menilai akibat kurangnya pengawasan oleh instansi terkait, harapan kami bagaimana pengawasan ketenagakerjaan ini bisa di optimalkan lagi," pungkas Aris.


Seperti diberitakan sebelumnya, Laporan ke polisi setelah apa diperjuangkan  puluhan eks karyawan PDAM Bima tak direspon perusahaan dan Bupati Bima selalu pemilik Badan Usaha Daerah.


50 eks karyawan menuntut gaji selama 29 bulan ditunggak oleh perusahaan, termasuk iuran Jamsostek dan Angsuran Bank.


50 eks karyawan PDAM Bima sebelumnya pun telah menenangkan perkara hukum di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), berlanjut kemudian Aksi penyegelan kantor dan sumur bor, hingga terakhir menempuh jalur hukum secara pidana.(JB01)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.