 |
| Aksi BEM STISIP Mbojo-Bima didepan kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bima |
Bima, JB.- Peringati hari Tani Nasional dan bentuk keprihatinan fenomena Harga pupuk dan pestisida terus melambung, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan BEM STISIP Mbojo-Bima, Kamis (30/9) seruduk kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bima.
Dibawah pengawalan aparat keamanan, puluhan mahasiswa menyampaikan apa menjadi tuntutannya langsung di pintu masuk gedung kantor mengurus petani.
Sempat terjadi kericuhan kecil karena kekecewaan mahasiswa lantaran tak mau ditemui oleh kepala Dinas dan jajaran, hingga sempat terjadi aksi saling dorong.
Arif korlap aksi dalam orasinya menyampaikan kegagalan Dinas Pertanian Kabupaten Bima dalam memenuhi dan mengawasi apa menjadi kebutuhan petani selama ini.
Fenomena harga pupuk dan obat-obatan tak sesuai HET kerap menjadi momok menjadi petani selama ini yang tak pernah dapat diantisipasi oleh pemerintah. Hingga kemudian petani menjadi korban karena hasilnya tak sesuai dengan biaya harus dikeluarkan karena permainan kapitalis.
Dinas pertanian selama ini dianggap tak pernah serius menperhatikan nasib petani apalagi jika melihat kebutuhan petani yang kian hari tak pernah tercukupi.
Untuk itu mahasiswa mendesak DPRD Kabupaten Bima untuk segera membuat Perda tentang petani, mendesak dinas Pertanian mencabut Ijin para pengecer pupuk jual diatas HET, turunkan harga Pestisida dan bibit.(JB06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.