![]() |
| Kegiatan pelatihan pemilihan sampah digelar FPRB dan dihadiri kepala BPBD |
Pelatihan digelar di aula kantor Kelurahan setempat merupakan salah dukungan FPRB Mbojo Matenggo terhadap program kota Bima BISA.
Hadir saat kegiatan pelatihan, Ketua Harian FPRB, Anwar Arman, Kepala BPBD Kota Bima, A Faruk dan Lurah Jatiwangi yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut.
Pelatihan tersebut diikuti oleh Ketua RT dan RW, tokoh masyarakat, Ketua Karang Taruna, TSBK, serta Ketua Koperasi Merah Putih.
Ketua Harian FPRB Anwar Arman menjelaskan, pelatihan ini diinisiasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah dan memilah sampah, sehingga bukan hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberi nilai ekonomis bagi warga.
“Jatiwangi kami tetapkan sebagai pilot project. Kami ingin masyarakat mulai terbiasa memilah sampah dari rumah, karena dari situlah perubahan dimulai,” ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan, FPRB juga menyiapkan ratusan karung untuk warga Jatiwangi, agar program BISA dapat dijalankan dengan baik dan berkelanjutan.
Diakui Anwar, kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta yang hadir. Mereka menilai pelatihan ini penting karena memberikan wawasan baru mengenai cara pengelolaan sampah yang benar dan menguntungkan.
Para narasumber yang dihadirkan antara lain Yasin, seorang pengepul sampah yang telah memiliki sejumlah alat pengolahan dan bahkan mengirimkan hasil sampah terpilah ke Jakarta. Narasumber lainnya, Taufikurrahman, menjelaskan mengenai teknis pemisahan sampah di tingkat kelurahan.
“Mobil pengangkut sampah kini diarahkan menjemput sampah yang sudah dipisah antara organik dan anorganik. Ini akan memudahkan proses pengelolaan di tingkat berikutnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengelola sampah serta memperkuat ketahanan lingkungan di Kelurahan Jatiwangi.(Red)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.