Notification

×

Iklan

Iklan

Pembukaan Jalan Tani Salah Satu Penyebab Banjir di Bima

| Selasa, November 11, 2025 WIB Last Updated 2025-11-11T11:44:12Z
Banjir kota bima dari tahun ke tahun
Kota Bima,JB- Menurut BPBD Kota Bima, salah satu jadi penyebab banjir dan tanah longsor adalah akibat banyaknya program pembukaan jalan tani di kawasan pegunungan, selain akibat rusaknya hutan.

Hal itu disampaikan Kepala BPBD melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog), Nazamuddin saat rakor penanggulangan bencana banjir dilaksanakan Senin 10 Nopember 2025 di kantor Pemkot Bima.

 

Menurutnya, di Bima hujan bukan lagi soal anugerah, namun juga bergandengan dengan musibah. Hal ini bukan perkara soal hujan, namun juga pengawasan yang terlampau longgar terhadap pemanfaatan hutan.

 

Baik hutan lindung dan konservasi sebagian besarnya telah beralih fungsi. Akibatnya, dampaknya bukan saja kekeringan saat musim kemarau, namun banjir dikala musim hujan menghantam sehingga membawa kecemasan dan duka bagi masyarakat di kawasan hilir.

 

Dulu terdapat ratusan sungai diatas hutan dan gunung yang berfungsi sebagai pemecah laju air menuju daerah sungai dan pemukiman warga. Sehingga, meskipun curah hujan dengan intensitas tinggi, tetapi kecepatan air tetap terjaga menuju daerah sungai dan pemukiman penduduk.

 

Namun dengan banyaknya program pembukaan jalan ekonomi/jalan tani, sehingga merubah alur air. Pada musim hujan, jalan ekonomi ini berubah dan beralih fungsi menjadi jalur dan sungai baru, serta mempercepat laju air menuju daerah sungai dan membawa sedimen dan lumpur.

 

"Contohnya di Lanco Gajah Jatibaru Barat, Lampe, Dodu, sebelah timur PT Tukad Mas, bahkan sepanjang jalan menuju Kolo setiap musim hujan akses jalan pasti tertutup lumpur, sedimen dan bebatuan memenuhi jalan raya tak terhindarkan," ungkap Nazamuddin.

 

Crizna sapaannya menyebut, bahwa kondisi ini harus berani kita sampaikan sesuai realita dilapangan. Sehingga kita semua berharap akan menjadi arah kebijakan yang terukur bagi pimpinan daerah dalam rangka melindungi kawasan hutan dari setiap ancaman bencana.

 

"Pilihannya sederhana, kita harus punya keberanian untuk mengambil langkah penyelamatan alam atau kita terkubur dalam bencana," ujarnya.

 

"Mari kita kembalikan warna hijau di tanah kelahiran kita sebelum Bima tenggelam, sebelum anak cucu kita hanya mengenal hutan dari cerita, mari kita bertindak. Sebab, waktu untuk penyesalan selalu datang terlambat," pungkas Nazamuddin.

 

Untuk informasi, selama lima tahun kepemimpinan Lutfi-Feri seluruh program pembukaan jalan tani ditiadakan, tujuannya agar tak mempermudah akses warga ke hutan dan gunung. Kebijakan ini bagian dari upaya pencegahan dari bencana banjir  melanda Kota Bima setiap tahunnya.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.