![]() |
| Koordinator SINDIKAT, M Olan Hardiansyah saat paparkan gambar kerusakan hutan |
Itu diungkapkan Koordinator SINDIKAT, A Azis biasa di sapa Gizan saat audensi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bima diwakili Asisten I Setda Kota Bima, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima dan juga turun dihadiri Kepala BKPH Maria Donggo Massa, Kamis siang 23 Oktober 2025, di aula kantor Wali Kota Bima.
Disampaikannya, bahwa dari luas lahan hutan dibawah pengawasan BKPH Maria Donggo Massa, 60 persen berada dalam kondisi kritis. Kondisi ini diperparah dengan adanya pembukaan lahan baru oleh masyarakat.
”Sebagian besar kawasan hutan sudah beralih fungsi menjadi lahan jagung, sehingga tidak lagi dapat menyerap air," ungkap Gizan.
Pihaknya juga mengapresiasi program pengendalian banjir perkotaan yang tengah berjalan saat ini di Kota Bima melalui bantuan JICA dan NUFReP.
Namun ia menilai, jika pada wilayah hilir sedang ditata, sementara kondisi hutan di sisi hulu sebagian besarnya dalam kondisi memprihatinkan.
"Bukan tidak akan mungkin banjir bandang 2016 silam kembali terulang jika melihat fakta saat ini. Ini perlu sikap dan tindakan tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum," ucapnya.
"Pembangunan yang ada tidak akan berarti apa-apa disebabkan oleh banjir," tambahnya.
Team PARA SINDIKAT DAN Aliansi Masyarakat Sipil untuk lingkungan hidup saat audensi memaparkan kerusakan hutan dengan menampilkan diri dari udara untuk mempertegas, bahwa memang hutan di wilayah Hulu Kota Bima telah rusak dibabat.
Selain beraudensi dengan jajaran Pemkot Bima, sebelumnya juga Team PARA SINDIKAT dan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Lingkungan Hidup menggelar audensi dengan DPRD Kabupaten Bima dan menghasilkan rekomendasi untuk mengevaluasi kinerja BKPH Maria Donggo Massa.(Red)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.