![]() |
| Wali Kota dan wakil wali kota bima saat menemui tim bank dunia dan kementerian PUPR |
Kehadiran tim dari Bank Dunia ini dalam rangka meninjau pelaksanaan sejumlah proyek pengendalian banjir di Kota Bima menghabiskan anggaran ratusan milyar.
Yaitu proyek infrastruktur, khususnya terkait penanganan banjir serta pembangunan drainase dan sungai di Kota Bima
Wali Kota Bima, H A Rahman dan Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan
Menyambut kehadiran tim bank dunia di ruang kerjanya dan turut didampingi sejumlah pejabat terkait.
Wali Kota Bima H. A. Rahman, SE menyampaikan apresiasinya atas kedatangan tim World Bank dan perwakilan Kementerian PUPR.
Dirinya menegaskan bahwa dukungan ini sangat berarti bagi Kota Bima yang setiap tahun menghadapi ancaman banjir.
“Sejak banjir besar tahun 2016, perhatian pemerintah pusat dan World Bank terhadap Kota Bima begitu besar," ungkapnya .
Terdapat 3 titik Proyek penanganan sungai yang didukung World Bank yaitu sungai Ntobo, Nae, dan Rite menjadi langkah penting agar banjir tidak terulang kembali. Selalu Wali Kota dirinya berharap semua proyek ini dapat selesai tepat waktu.
Sementara Wakil Wali Kota Bima Fery Sofiyan, SH turut menambahkan bahwa Pemkot Bima telah melakukan pemetaan anggaran melalui Nufrep untuk mengintegrasikan berbagai program penanganan banjir dan sampah. “Kami terus berikhtiar agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan. Penanganan limbah di sungai di Penatoi-Santi akan segera dipercepat,” katanya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Parenta Ruang Rapat Wali Kota Bima tersebut turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kota Bima, Sekda, Kepala Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Perkim, serta perwakilan World Bank dan Kementerian PUPR. Pemerintah Kota Bima berharap sinergi ini dapat mempercepat penyelesaian proyek strategis yang membawa manfaat besar bagi warga Kota Bima.(Red)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.