Notification

×

Iklan

Iklan

FPRB Mbojo Matenggo Sosialisasi Teknologi Panen Air Hujan di MIS Sambinae

| Senin, Januari 29, 2024 WIB Last Updated 2024-01-29T03:56:49Z
Sosialisasi pemanfaatan air hujan
Kota Bima,JB. - Dukung upaya atasi kekurangan air, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo sosialisasi teknologi pemanfaatan air hujan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Swasta (MIS) Sambinae.


Sosialisasi digelar, Senin (29/1/2024) dibuka Kepala BPBD Kota Bima, Gufran dan Ketua Harian FPRB Mbojo Matenggo, Anwar Arman dan dihadiri guru setempat.


Untuk informasi, saat ini sudah ada teknologi panen air hujan, adalah prasarana alat menampung air hujan agar tidak langsung dibuang tetapi ditampung untuk dapat dimanfaatkan kembali.


Saat buka kegiatan sosialisasi, Ketua Harian FPRB Mbojo Matenggo Kota Bima, Anwar Arman menyampaikan, FPRB sebagai mitra Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima memiliki tanggungjawab dalam upaya mencarikan solusi terhadap masalah air bersih selama ini terjadi.


Melalui kegiatan sosialisasi ini besar harapan kita bersama, bahwa upaya mitigasi terhadap masalah kekurangan air dapat teratasi.


Termasuk kata Anwar Arman, Penyampaian informasi tentang  pemahaman dan penanganan berbagai bencana yang mungkin terjadi. Tidak saja air bersih pun bencana alam lainnya.


"Salah satu musibah terbesar yang pernah menimpa Kota Bima adalah banjir pada tahun 2016. Namun, berkat peran FPRB, pemerintah kini dapat lebih efektif dalam menanggulangi dan meminimalisir dampak bencana banjir," katanya. 


Anwar Arman juga menegaskan bahwa meskipun bencana tidak dapat dihindari, mitigasi dan antisipasi tetap dapat dilakukan.  


" Kami dari FPRB memberikan informasi mengenai cara-cara evakuasi cepat yang dapat dilakukan oleh masyarakat," terangnya. 


Di tempat yang sama, Kepala BPBD Kota Bima, Gufran menyampaikan keprihatinannya terhadap wilayah Kota Bima yang rawan terhadap berbagai bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam maupun ulah manusia. 


"Faktor-faktor seperti banjir, gempa bumi, dan angin puting beliung menjadi ancaman yang harus dihadapi secara serius," tuturnya. 


Gufran juga mencatat bahwa banjir seringkali terjadi karena pembabatan hutan oleh warga, yang kini sulit untuk disalahkan mengingat kebutuhan hidup mereka.


Di samping itu, kekeringan juga menjadi masalah serius di Kota Bima, dengan 15 kelurahan yang dilanda krisis air. BPBD terus berupaya mendistribusikan air bersih kepada 17 ribu warga yang terdampak. 


Dalam konteks ini tambah Gufran, sosialisasi pemanfaatan air hujan oleh FPRB diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis air bersih yang melanda warga Kota Bima. 


"Harapan besar adalah agar upaya ini dapat memberikan dampak positif dan membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Kota Bima," tambahnya.


Usai sosialisasi, tim dari MIS dan FPRB Mbojo Matenggo dan BPBD melihat langsung peralatan panen air hujan sudah terpasang didalam areal sekolah. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.