Notification

×

Iklan

Iklan

HML : Tahun ini Proyek Penanganan Banjir Kota Bima senilai Rp 400 Miliar Mulai Ditenderkan

| Rabu, Juni 07, 2023 WIB Last Updated 2023-06-07T11:19:11Z
Wali Kota Bima, HM Lutfi saat pantau bantaran sungai 
Kota Bima - Wali Kota Bima, HM Lutfi (HML) menyampaikan kabar gembira bagi masyarakat Kota Bima yang selama ini kerap terdampak banjir. 


Pasalnya tahun ini, alokasi anggaran Rp 400 Milyar untuk penanganan banjir dan penataan Kota Bima mulai ditenderkan.


Anggaran ratusan milyar tersebut dialokasikan untuk sejumlah item pekerjaan khusus penanganan dampak banjir yang pada tahun 2016 telah menenggelamkan Kota Bima.


Belajar dari hal itu, Pemkot Bima terus berupaya menanggulangi bencana banjir tidak terulang kembali. Minimnya kesadaran masyarakat menjaga dan melindungi hutan dengan cara membabat pohon, dangkal dan sempitnya sungai menjadi penyebab serta pemicu utama banjir terus terjadi di wilayah Kota Bima.


Menjawab hal itu, Pemerintah Kota Bima mendapat bantuan program dalam rangka pengendalian banjir di Kota Bima dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I.


Yaitu dua  program dalam rangka pengendalian banjir di Kota Bima yang pendanaannya berasal dari pinjaman luar negeri (Loan), terdiri dari Urban Flood Control System Improvement In Selected Cities Phase 2 (UFCSI) dan National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).


Lokasi program UFCSI meliputi Sungai Melayu di Kelurahan Jatiwangi dan Kelurahan Melayu, sungai Padolo di Kelurahan Dodu, Kumbe dan Dara. Selanjutnya lokasi program NUFReP meliputi drainase primer meliputi Kelurahan Penatoi dan Kelurahan Santi, drainase primer Rite, Matakando dan Santi, drainase primer Monggonao, Pane dan Salama, drainase primer Amahami, Ni'u, drainase primer Sambinae, Panggi, dan drainase primer Kelurahan Panggi.


Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menyampaikan, anggaran dari NUFReP dalam rangka pengendalian banjir di Kota Bima sekitar 400 miliar untuk menata Kota Bima.


"Insya Allah Kota Bima akan tertata dan bebas banjir. Ini semua berkat do'a seluruh masyarakat Kota Bima," ungkapnya.


H. Lutfi menjelaskan, proses tender untuk sungai Melayu akan dimulai pada bulan Juli dengan pagu 120 miliar, kontraknya ditargetkan pada November 2023 dengan pihak ketiga selaku pemenang tender. Kemudian untuk 6 saluran drainase primer yang didukung oleh NUFReP, proses tendernya sekitar bulan Juli dengan pagu 270 miliar. Jelasnya.


"Saya berharap doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kota Bima agar pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan," tutupnya.(Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.