Notification

×

Iklan

Iklan

Naikan Trip Sepihak, Driver Grab Bima Gelar Aksi Mogok

| Selasa, Maret 21, 2023 WIB Last Updated 2023-03-21T04:33:10Z
Aksi mogok driver Grab Bima
Kota Bima -Kenaikan trip sepihak oleh perusahaan, Selasa (21/3/2023) ratusan anggota driver Grab Bima melakukan aksi mogok kerja di depan Gedung Convention Hall.


Aturan baru menaikan trip menyebabkan sulitnya para driver gram mendapatkan insentif. Oleh sebab itu ratusan grab mulai hari ini memilih mohon sampai perusahaan merevisinya ke aturan lama.


Ketua Komunitas Grab Bima,  Ibnu Farid pada media ini mengatakan, aksi mogok dilakukan ratusan anggota driver Grab hari ini karena adanya aturan dan kebijakan baru dari perusahaan terhadap penambahan jumlah trip.


Pada awalnya dari 7, 9 dan 12 trip driver sudah mendapatkan insentif. Mulai 10, 20 hingga 30 ribu.


Kemudian mulai tanggal 13 Maret perusahaan mengeluarkan aturan baru dengan menaikannya ke angka 8, 10 dan 14 " kenaikan ini sepihak oleh perusahaan, sementara jumlah insentif didapat masih sama," ungkap Farid.


Tambahnya, kenaikan trip ini juga sangat menyulitkan driver mendapatkan insentif. Alasannya ada beberapa aturan kemudian menyulitkan mencapai angka dimaksud.


Lebih lanjut kata Farid, dengan kenaikan jumlah trip ini maka akan menyulitkan anggota terutama performa dalam bekerja, karena standar dalam pekerjaan harus 80 persen. Sehingga rasanya sulit mencapai angka tersebut, dengan dinaikkannya jumlah trip. 


Ada beberapa kendala kami alami, pertama, kalau pelanggan mengcancel maka hitungan trip kami dikurangi, lebih parahnya lagi bila pesanan pada grab food, dimana kami sering dicancel oleh pelanggan.


Penyebabnya bukan dari kami driver, namun warung atau toko membuka aplikasi pesanan grab. Dimana dalam aplikasi notifikasi buka, sementara kenyataan masih tutup, ini kemudian membuat angka trip kami dikurangi. 


"Kami belum tahu aturan kenaikan jumlah trip ini berlaku secara nasional, tapi dari segi wilayah tentu di Bima masih belum bisa menerapkan aturan ini karena dinilai cukup merugikan anggota grab dalam mencapai performa dan berpengaruh terhadap pendapatan ekonomi," tandasnya. 


Selain Farid, anggota grab lainnya menginginkan hal yang sama agar perusahaan merevisi kembali aturan tersebut dengan kembali pada aturan lama. Sebab jika masih diterapkan, maka aksi mogok kerja masih terus berlanjut. 


Sementara itu Perwakilan Grab Mataram Teguh yang dimintai tanggapan mengakui, bahwa terjadi miss komunikasi antara mitra grab. 


"Kami sudah selesaikan secara baik-baik," jawabnya via aplikasi whatsapp (WA). (Red)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.