Notification

×

Iklan

Iklan

Pj Wali Kota Bima Rakor Bersama Forkompinda Bahas Kesiapan Pemilu

| Selasa, Februari 13, 2024 WIB Last Updated 2024-02-13T10:20:13Z
pj pimpin rakor persiapan pemilu 2024
Kota Bima, JB.-

Pastikan pemilu berjalan aman dan tertib, Pj Wali Kota Bima, HM. Rum, menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk membahas kesiapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

 

Rakor digelar, senin (12/2/2024) di kantor Pemkot Bima itu, Pj Wali Kota Bima menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam proses pemungutan suara guna menjamin penyelenggaraan pemilu yang representatif dan akuntabel.

 

HM Rum juga menegaskan, bahwa seluruh sumber daya yang dimiliki Pemkot Kota Bima akan dialokasikan untuk mencapai tujuan tersebut.

 

Tentunya, untuk jalannya pemilu yang demokratis, ditu tu keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk KPU, Bawaslu, TNI, Polri, Kejaksaan Negeri Bima, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan lurah.

 

Mereka diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat untuk hadir di TPS dan melakukan pencoblosan dengan lancar. Selain itu, dalam rapat tersebut juga telah diidentifikasi potensi kerawanan dan langkah antisipasi yang akan diambil jika kondisi tersebut terjadi pada hari pemungutan suara.

 

Ketua KPU Kota Bima, Mursalin dalam penjelasannya, bahwa kesiapan pelaksanaan pemilu telah berjalan sesuai rencana, dengan logistik pemilu yang telah tersampaikan di seluruh TPS Kota Bima.

 

Namun, gangguan cuaca dan musim hujan yang sering menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Bima tetap menjadi perhatian khusus.

 

Untuk mengatasi hal ini, KPU, Bawaslu, dan stakeholder terkait telah melakukan upaya antisipasi, termasuk relokasi beberapa TPS yang dinilai rawan terkena banjir.

 

Rapat ini menegaskan komitmen semua pihak untuk memastikan terselenggaranya pemilu yang aman, lancar, dan adil bagi seluruh warga Kota Bima.

 

Menurut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima, ada beberapa potensi kerawanan yang perlu diwaspadai dalam penyelenggaraan Pemilu.

 

Beberapa potensi kerawanan tersebut antara lain Potensi penyebaran informasi hoaks atau berita palsu yang dapat mempengaruhi opini publik dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap proses pemilu.

 

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Pelanggaran Kampanye dimana kemungkinan terjadinya pelanggaran dalam proses kampanye oleh calon atau tim suksesnya, seperti kampanye hitam, penyebaran uang atau barang untuk mempengaruhi pemilih, atau pelanggaran lain terkait aturan kampanye.

 

Bawaslu juga terus mengawasi terjadinya Potensi terjadinya intimidasi atau kekerasan terhadap pemilih, relawan kampanye, atau petugas pemilu yang dapat mengganggu proses pemungutan suara dan mengancam keamanan.

 

Kerawanan lain yang juga disoroti adalah adanya pemilih Ganda atau Kecurangan dalam Pencoblosan: Potensi terjadinya kecurangan seperti pemilih ganda atau manipulasi hasil pencoblosan yang dapat merusak integritas hasil pemilu.

 

Terakhir Bawaslu juga mengingatkan agar semua pihak mewaspadai Kemungkinan terjadinya gangguan teknis pada perangkat elektronik atau infrastruktur yang digunakan dalam proses pemungutan suara, seperti kerusakan mesin pemilihan atau jaringan internet yang tidak stabil.

Sementara dari pihak TNI/Polri mengungkapkan bahwa secara umum kondisi kesiapan Keamanan dan Kondusifitas Kota Bima dalam menyongsong pemilu dinilai cukup baik dan relatif lebih aman.

 

TNI/Polri akan mengerahkan sejumlah personil pengamanan disetiap TPS di Kota Bima dan menyiapkan sejumlah personil tambahan khusus untuk memback up situasi lapangan jika terjadi gangguan keamanan pada saat pemungutan suara dan perhitungan suara serta mengamankan logistik hasil pemilu tersebut agar tidak dirusak atau disalahgunakan oleh oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.