Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Penjelasan BMKG Bima Terkait "Suhu Udara Dingin di wilayah Bima dan Dompu”

| Jumat, Juli 08, 2022 WIB Last Updated 2022-07-08T05:36:07Z
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Satria Topan Primadi, S.Si

Bima, JangkaBima.com.-

Suhu udara dingin terjadi beberapa hari terakhir di Wilayah Bima dan Dompu, khususnya malam hari dirasakan dingin. Fenomena ini pun mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat luas.


Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Satria Topan Primadi, S.Si pada media ini, Jum'at (8/7/2022) mengakui banyaknya publik menanyakan kondisi suhu udara dingin ini.


"Kondisi ini tentunya masih normal mengingat saat ini wilayah Bima dan Dompu memasuki puncak musim kemarau," ungkap.


Biasanya suhu udara dingin ini akan terasa  mulai bulan Juli. Lalu apakah penyebab dari suhu udara dingin saat ini?? Berikut dua faktor penyebab utamanya.


Pertama adanya Intrusi udara dingin dari Australia. Udara dingin dari Australia ini disebabkan oleh gerak semu matahari. Pada bulan Maret hingga September Matahari berada di Utara ekuator, akibatnya terjadi pemanasan yang lebih intensif di wilayah tersebut.


sementara di wilayah Selatan ekuator terjadi kehilangan sumber panas, sehingga udara menjadi lebih dingin, seiring berlangsungnya musim dingin di wilayah Australia. 


Wilayah Bima dan Dompu merupakan wilayah yang dipengaruhi langsung oleh monsoon. Monsun Australia aktif menyebabkan musim kemarau di wilayah Selatan Ekuator, termasuk wilayah Bima dan Dompu. 


Monsun ini bersifat kering dan dingin dan puncak aktifnya angin timuran ini berlangsung sekitar bulan Juli sampai Agustus. 


Kemudian juga akibat adanya perbedaan tekanan udara di wilayah Selatan dan Utara ekuator menyebabkan adanya pergerakan angin  yang membawa massa udara dingin dari wilayah Selatan kearah Utara diatasi benua Asia. 


Pergerakan udara dingin dari Australia yang melewati wilayah Bima dan Dompu memberi dampak langsung yaitu mendinginkan suhu udara pada wilayah yang dilewatinya. 


Faktor kedua adalah jumlah kandungan uap air (perawanan) pada musim kemarau.  Pada saat puncak musim kemarau jumlah uap air di atmosfer sangat rendah, dampaknya adalah panas yang dilepaskan dari permukaan bumi pada saat malam hari langsung terlepas ke lapisan yang lebih tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan tidak ada panas yang tersimpan di dekat permukaan bumi sehingga udara terasa lebih dingin. 


Kondisi masuknya udara dingin ke wilayah Bima dan Dompu dipredikasi masih akan terasa hingga bulan September 2022,  kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap  memantau informasi dari BMKG dan tetap menjaga kesehatan dengan memperbanyak minum vitamin dan air putih. (JB06)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.