 |
| Tim BPK NTB dan kepala Inspektorat Kota Bima |
Kota Bima, JangkaBima.com.-
Pembenahan terus dilakukan oleh Pemkot Bima beberapa tahun terakhir menunjukan trend positif, terbukti dari jumlah temuan kerugian negara terus menurun setiap tahunnya.
Hal tersebut pun mendapat apresiasi dari BPK NTB dan meminta terus meningkatkan pembenahan kedepannya.
Kepala Inspektorat Kota Bima, Drs H Azhari pada JangkaBima.com mengaku Kamis (28/4/2022) menyambangi kantor BPK NTB sekaligus silaturahim dalam upaya mendukung pembenahan pengelola keuangan.
Pada pertemuan tersebut selain membahas tentang pembenahan-pembenahan akan dilakukan kedepannya, juga ada beberapa catatan disampaikan.
Pertama, BPK NTB menilai ada kemajuan signifikan dicapai Pemkot Bima, karena cukup kecil kerugian negara ditemukan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Artinya pembinaan oleh pimpinan daerah terhadap semua OPD berjalan sesuai harapan," terang Azhari.
 |
| Saat diskusi tim BPK NTB dan jajaran Inspektorat Kota Bima |
Pada kesempatan diskusi itu juga pihak BPK NTB berharap, tetap taati rambu-rambu yang sudah berjalan sesuai koridor dan hindari labrak aturan.
Oleh ketua tim sangat diharapkan inspektorat fokus review perencanaan dan penganggaran supaya sejalan dengan napas dan harapan KPK.
Terakhir, perbaiki dan hentikan proses pembayaran belanja daerah yang dibayar berdasarkan kebiasaan di daerah lain, ternyata selama ini melanggar perundang-undangan.
Tentunya apa saja jadi harapan kepala daerah bagi perbaikan daerah akan menjadi atensi Inspektorat untuk ditindaklanjuti.
Salah satu dilakukan beberapa pekan terakhir dengan membangun komunikasi dengan sejumlah stakeholder dalam rangka upaya pencegahan dan pemantapan pengawasan internal khususnya ditingkat perencanaan dan penganggaran.
Dengan demikian kedepannya kota Bima bisa menjadi salah satu daerah jadi acuan bagi daerah lain, baik dari sisi pembangunan juga sistem pengawasan internalnya yang mampu terus meminimalisir adanya kerugian negara.(JB06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.