Notification

×

Iklan

Iklan

Wali Kota Bima Bantu Pembangunan 4 Masjid dan 4 Mushola di Jatiwangi Rp 800 Juta

| Selasa, April 04, 2023 WIB Last Updated 2023-04-04T04:42:22Z
Wali Kota Bima, HM Lutfi saat serahkan bantuan pembangunan masjid dan mushalla di Jatiwangi 

Kota Bima -Pemerintah Kota (Pemkot) Bima tetap komitmen terus meningkatkan pembangunan keagamaan yang kuat, salah satunya melalui dukungan anggaran.


Tahun 2023 ini khusus untuk 4 Masjid dan mushola di kelurahan Jatiwangi, Pemkot Bima mengalokasikan bantuan pembangunan sebesar Rp 800 juta.


Hal itu disampaikan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE saat melaksanakan Safari Ramadhan 1444 H didampingi sejumlah kepala Perangkat Daerah, Camat dan Lurah di Masjid Al-Istiqomah Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota, pada Senin 3 April 2023.


Safari Ramadhan 1444 H di Masjid Al-Istiqomah Kelurahan Jatiwangi dirangkaikan dengan penyerahan bantuan bagi 4 masjid dan 4 mushala se Kelurahan Jatiwangi.


Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menyampaikan, bahwa melalui geliat pembangunan keagamaan yang di bangun merupakan program pemerintah, seperti yang tertuang di dalam visi-misi, sehingga ada capaian-capaian yang dituju, tidak saja kita membangun masjid, tidak saja kita membangun karakter Maja Labo Dahu nya, begitu juga pembiayaan-pembiayaannya.


"Sejak saya terpilih, tidak ada hentinya kita membangun nilai-nilai keagamaan yang ada di Kota Bima, karena nilai-nilai inilah yang nantinya akan membuat masyarakat mempunyai rasa memiliki daerah ini, rasa mencintai daerah ini," ujarnya.


H. Lutfi menjelaskan, program-program yang telah dilakukan tetap mampu dimaksimalkan, walaupun ditengah keterpurukan anggaran daerah akibat pandemi tahun 2020 hingga 2021, namun tidak mematahkan semangat geliat pembangunan yang ada, begitu juga program-program pemberdayaan.


Begitu juga sebelum periodesasi saya, banyak sekali OPD yang tidak memiliki ruh, hanya sekedar dinas saja, seperti Dinas Kominfotik yang dulunya hanya dinas saja, tidak ada command center, tidak ada perangkat, tidak ada yang bisa diandalkan untuk mengangkat program pemerintah secara masiv sampai ketingkat RT. Sambungnya.


"Namun sekarang di periode saya dengan pak Wakil, ada command center, ada perangkat, sekarang RT bisa melaporkan secara langsung terhubung dengan dinas terkait sesuai jenis laporan yang ada," tegasnya.


Begitu juga dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip, dulunya hanya sekedar dinas saja, hanya membeli buku yang tidak bisa dibaca, banyak sekali buku tapi tidak pernah dikunjungi dan masyarakat dibawah tidak tahu ada dinas perpustakaan.


"Alhamdulillah, sekarang selama kepemimpinan saya dengan pak Feri, kita memiliki perpustakaan terbaik ketiga, bisa dilihat kerapiannya, pelayanan, dan lain-lainnya," bebernya.


Beliau menambahkan, begitu juga Dinas Tenaga Kerja, dulu nya hanya sekedar dinas saja, tidak terpikir bahwa anak-anak kita sulit mengakses keterampilan dan lainnya. Namun sekarang, anak-anak kita bekali dengan alat usaha, memberi pelatihan, magang, dan lainnya. Ada juga kita siapkan anak-anak kita ke Jepang, ke luar negeri.


"Begitu juga Dinas Pariwisata, selama ini di pariwisata tidak ada aktivitas, hanya sekedar dinas, alhamdulillah di periode saya dengan Pak Feri kita hidupkan Lawata, kita hidupkan Kolo dan lainnya, menjangkau program-program di dinas sehingga menarik orang untuk berkunjung ke Kota Bima," cetusnya.

Wali Kota Bima, HM Lutfi saat paparkan pembangunan di Kota Bima
Lebih lanjut H. Lutfi menjelaskan, kita bisa rasakan adanya festival rimpu, kita hidupkan karakter islam dengan adanya rimpu mpida, rimpu colo, sebagai bentuk bahwa semuanya ini ada nilai keagamaan, yang pada dasarnya masyarakat kita membangun peradaban dari nafas keislaman.


Begitu juga di tahun baru, tidak ada lagi hura-hura, semua diarahkan mengisi dengan majelis dzikir dan do'a di masjid-masjid dan mushala.


"Semua ini menandakan komitmen pemerintah Kota Bima terhadap nilai keagamaan yang begitu kuat, begitu juga ceramah-ceramah, semua dibuat seragam," katanya.


Diakhir arahannya beliau menekankan, amal kita jangan sampai terputus hanya karena ghibah, hanya karena urusan dunia yang tidak akan ada habis-habisnya, tidak akan ada ujungnya. Tutupnya.(Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.