 |
| Kepala DLH saat tinjau So Nalo, Jatibaru Barat |
Kota Bima, JangkaBima.com.-
Belasan tahun tak terurus, kini Pemkot Bima mulai melakukan pemetaan kawasan hutan kota, termasuk rencana ambil alih lereng terjal bayak dikuasai oknum warga.
Mendukung Pelaksanaan pemetaan kawasan hutan kota ini juga telah dibentuk tim terpadu, melibatkan TNI-POLRI serta unsur terkait dalam internal OPD lingkup kota Bima serta bekerjasama dengan BKPH Maria Donggo Massa.
Kepala DLH Kota Bima, Syarif Rustaman pada JangkaBima.com mengatakan, pelaksanaan aksi pemetaan kawasan hutan kota sudah mulai dilaksanakan pekan lalu.
Bahkan tim termasuk dirinya turun langsung dikawasan So Nalo sekitarnya berada di wilayah Jatibaru Barat dan Jatiwangi. Tujuannya untuk melihat langsung kondisi hutan termasuk tapal batasnya.
Termasuk batas-batas antara hutan kota dan tegalan warga, sehingga nantinya melalui pemetaan dilakukan sekaligus mengetahui mana saja kawasan hutan kota sudah di kuasai oknum warga.
" kita ingin indentifikasi areal penyangga itu mau ditetapkan hutan kota, Namun disisi lain di lapangan menurut histori sebagian tercatat dalam daftar ketetapan pertanahan tahun 70," terang Syarif.
Ini coba kita urai, termasuk lahan miring pada lereng terjal akan kita ambil langkah dan pengawasan hutan kota.
Pemetaan ini juga agar pemerintah daerah dapat menetap wilayah hutan kota tersebut melalui SK kepala daerah.
Tambah Syarif, sementara yang saat ini sudah diketahui kawasan hutan kota, yaitu doro Londa, Gunung Dua, Doro Bedi, Dana Taraha dan So Nalo. Selanjutnya di So Ompu Kelurahan Jatiwangi akan ditetapkan Hutan Kota.(JB06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.